Randy dilanda kebingungan akan sikap Nia. secara tiba-tiba Nia berubah 360 derajat. ia tak lagi semesra dulu. sikapnya dingin. Nia pun tak pernah mengangkat telephon atau menjawab sms darinya.
Randy berpikir keras dan melihat ke belakang. ia mencoba mencari kesalahannya yang mungkin telah ia perbuat hingga pujaan hatinya itu berubah. tapi jawaban yang dicari pun tak kunjung ditemukan. Randy merasa semuanya normal dan baik-baik saja hingga ia berniat melamar Nia.
ya..... tepat saat ia kemukakan niatnya itulah, Nia berubah.
ada apa....?
pertanyaan itulah yang akhirnya ia simpulkan untuk menjawab pertanyaan yang lebih besar mengenai sikap Nia.
sementara itu ditempat yang lain, Nia menghadapi situasi yang sama sekali tidak ideal. Nia mengalami dilema besar. disatu sisi Nia merasa sangat nyaman dengan Randy, sejak kehadirannya dalam hari-hari Nia, seolah mampu mengobati hatinya yang sedang terluka. Randy bantu Nia melukis langit, ia tumbuhkan sayap dari balik hati lemah Nia hingga ia sanggup terbang dan merangkai awan. tetapi disisi yang lain, Nia merasa tidak mungkin untuk memenuhi keinginan Randy untuk melamarnya karena tidak ingin atau setidaknya belum siap untuk bertemu dengan orangtuanya lagi, terlebih sang mama. Nia masih terluka oleh niatan orang tuanya yang menjadikannya sebagai tumbal untuk gurita bisnis mereka.
**
detak jantung Nia berdegub sangat kencang, tak seperti biasanya. Nia merasa gelisah. Nia sendiri tak mengerti mengapa ia seperti ini. mungkin karena Randy.
Nia rebahkan kepala di sandaran tempat duduknya yang nyaman. ia putar musik yang lembut dari pemutar CD-nya. perlahan Nia berpikir keras tentang jalan hidupnya. tentang kelanjutan hubungannya dengan Randy.
Nia seperti lelah untuk berlari namun tak kuasa untuk berhenti.
sejurus kemudian Nia meratapi dirinya sendiri.
"seandainya aku lelaki... mungkin aku tidak akan berada di keadaan sepelik ini. menikah tanpa restu pun jadi. atau mungkin andai aku ditakdirkan untuk lahir dalam keluarga yang biasa saja, bukan keluarga pebisnis.....mungkin.....aahhh, Tuhan.."
lamunan Nia terhenti oleh setumpuk berkas yang harus ia tanda tangani saat sekretarisnya menghadap. Nia pun berusaha memberikan senyum terbaik pada staf-stafnya agar kinerja perusahaan tidak turun. cukup berat beban yang Nia tanggung.
***
Randy masuki sebuah surau kecil di tepian kota tangerang. meski agak becek karena hujan semalam, namun Randy merasa butuh untuk bertemu dengan Tuhan dan mengadukan semua persoalan yang ia hadapi.
ia tunaikan sholat dhuha.
lalu ia berdoa dengan khusyuk. dalam do'a itu dia minta petunjuk atas jalan hidupnya yang tak lepas dari problematika. kesedihan dan keterpurukan yang Randy rasakan tak terasa telah mengundang air mata untuk menghiasi sudut-sudut pelupuk mata.
ia menangis
Randy nyaris putus asa. di usianya yang menginjak kepala 3, ia belum mengecap indahnya berumah tangga. ia ingin merasakan riuh ramai dalam rumahnya oleh suara dari anak kecil. ia ingin disambut dan dipeluk oleh keluarga saat pulang dalam kepayahan. ada teman berbagi saat menghadapi persoalan.
namun impian-impian sederhana itu pupus oleh dua hati yang sempat menghinggapinya. tunangannya pergi. sementara Nia, sosok perempuan yang ia idamkan tiba-tiba saja berubah tanpa alasan yang jelas. kerumitan-kerumitan inilah yang membuat Randy makin frustasi.
tapi tanpa disadari oleh keduanya, Randy dan Nia bertemu di altar do'a. mereka dipertemukan oleh Tuhan dalam sebuah ruang penuh cahaya. Randy berdo'a untuk Nia, juga sebaliknya.
***
dering handphone Randy berbunyi. nada yang ia set khusus untuk panggilan dari Nia. bergegas ia raih dan menjawab panggilan itu. suara lembut yang sudah ia ridukan 1 bulan terakhir itu muncul dan membuat jantung Randy berpacu cepat memompa darah.
"assalamualaikuum..."
sapa Nia memulai pembicaraan.
keduanya terlibat pembicaraan yang serius tapi teduh dan tak nampak luapan emosi ataupun kemarahan. mereka menemukan sebuah cinta yang dewasa. selalu mengedepankan rasio dalam memecahkan persoalan.
rupanya Nia menjelaskan perihal sikapnya sebulan terakhir. Nia ceritakan semua tentang dirinya pada Randy yang selama ini belum Randy ketahui.
Randy berusaha mengerti dan menerima penjelasasan Nia. Randy pun siap untuk bertemu dengan orang tua Nia, walau mungkin nantinya itu adalah pertemuan terakhir dengan Nia karena orang tua Nia akan melanjutkan rencana perjodohan Nia.
"aku akan tetap mencintaimu, apapun yang terjadi....."
ucap Randy menenangkan hati Nia.
****
pagi itu genap 5 tahun Nia dalam pelarian. Nia merasa siap untuk bertemu dengan orang tuanya lagi. untuk mengenalkan Randy, dan meminta restu untuk pernikahannya.
dihalaman rumah megah itu Nia tarik dalam-dalam udara pagi. ia kumpulkan segenap keberanian. tangannya menggenggam erat jemari Randy yang ada disampingnya.
mama dan papa Nia sudah menunggu kedatangan putrinya itu di ruang tamu. perasaan rindu yang teramat dalam mereka pendam untuk sesaat hingga putrinya itu muncul di depan pintu.
"pa.... ma..."
Nia memeluk sang papa yang memang sangat dekat dengannya. hanya papa yang mau mendengar dan mengerti Nia sejak kecil.
lalu sang mama bergantian memeluk Nia dengan segenap penyesalan yang ia miliki. air mata pun membanjiri pertemuan itu. rasa haru seakan menyelimuti mereka bertiga.
tapi itu tidak berlangsung lama. mata sang mama kembali menatap tajam sesosok pria yang digamit oleh Nia.
ya, pemuda itu adalah Randy. yang datang untuk melamar sang putri.
awalnya semua normal dan lancar. bahkan Nia maupun Randy merasa telah mendapat restu dari orang tua Nia. hingga sebuah nama muncul dari mulut Randy saat ditanya asal usul keluarganya.
"Sastromihardjo..."
ternyata orang tua Randy adalah musuh besar keluarga Nia. orang tua Randy lah yang telah membuat kelurga Nia kehilangan proyek besar di Kalimantan 10 tahun silam. orang tua Randy muncul sebagai pemenang tender karena kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan, padahal keluarga Nia telah mengucurkan uang banyak sebagai dana taktis untuk proyek tersebut.
murkalah mama Nia pada Randy yang sejujurnya tak tahu apa-apa perihal proyek itu.
diusirnya Randy dari rumah Nia.
Nia pun diminta masuk ke kamarnya dan penjagaan di rumah pun diperketat agar Nia tak lagi kabur.
*****
kekacauan demi kekacauan mendera dua insan saling mencinta itu.
terlebih Randy. 2 tahun ia berusaha melupakan tunangannya dan mulai berbahagia bersama Nia, namun dalam sekejap harus terenggut oleh permusuhan masa lalu yang sama sekali tak ia tahu.
dia merasa hancur dan putus asa.
Nia pun tak jauh beda.
dia mendapati dirinya berada dalam penjara ambisi yang ia kira telah padam. Nia kembali dijodohkan dengan Tommy. bahkan pernikahannya berlangsung seminggu setelah kejadian itu.
rencana besar sang mama akhirnya terealisasi. dua perusahaan raksasa telah menjelma menjadi sebuah gurita bisnia. mesin-mesin pencetak uang mulai bekerja siang dan malam tanpa henti. deru ambisi seakan melumat hati tanpa peduli.
Nia seolah tak peduli. ia merasa dalam sangkar emas. semua ada dan tersedia. harta, tahta dan kuasa ada dalam genggamannya.
Tommy sebenarnya bukan pria yang buruk. ia rupawan. lulusan perguruan tinggi paling bergengsi di Inggris.
tapi perasaan Nia telah tertanam erat di hati Randy. ia merasa Randylah yang paling sempurna untuknya. meski telah memiliki seorang anak hasil pernikahan dengan Tommy. tapi bayangan Randy tak jua pupus dari ingatan Nia.
beruntung Nia memiliki suami seperti Tommy yang selalu mau mengerti dan perhatian terhadapnya. Nia diijinkan untuk tetap menjalankan perusahaan kecilnya di Kediri. bahkan berkat tangan dingin Tommy, perusahaan itu telah menjadi sebuah perusahaan ekspor-impor yang disegani. Tommy membuat sebuah management yang prima pada perusahaan sehingga akuntabel dan mampu berakselerasi dengan cepat dan responsif terhadap pasar.
tapi bagi Nia, hal itu belum cukup untuk meluluhkan hatinya yang telah terpatri pada sebuah nama.
bagaimana kisah Nia selanjutnya...? petualangan apa lagi yang akan Nia dapati...?
ikuti bagian III (terakhir) dari cerpen trilogy ini.